3.03.2009

Tentang Menulis dan Hari Esok

Sembilan Kesalahan Penulis pemula Apr 29, '08 2:00 AM
for everyone

1. Angin-anginan; betapa sering aku mendengar kalimat; “Gak mood…. aaaarrrggggh!”

2. Gampang menyerah; baru ditolak sekali-dua oleh majalah atau koran, kontan menarik diri, ogah menulis lagi.

3. Selalu punya alasan untuk bilang; gak bisa menulis, ah! Gak ada komputernya, ah! Gak ada waktunya, ah! Gak, gak, dan gaaaak bangeeeettt… buanyaaak!

4. Terlalu cepat berpuas diri; baru menerbitkan satu cerpen di buku keroyokan, eee… sudah petentengan dengan komunikator, ponsel N-seri… (Ehem, lagaknya macam seleb aza tuh!)

5. Malas membaca; atau baru mau beli sebuah buku kalau sudah rame, hebohan, dibicarakan di milis-milis dan forum-forum.

6. Malas membuka diri; ogah bergaul dengan komunitas penulis.

7. Menulis sambil mengedit; ini sungguh fatal akibatnya, baru sebaris, dua baris, satu paragraf dua paragraf diediting sendiri, merasa tak puas langsung dihapus!

8. Belum apa-apa sudah mematok harga; berapa honor satu cerpen, cerbung, novelet atau novel?

9. Cerewet; terus saja menanyai editor tentang karyanya yang baru dikirimkan. Sehingga editor hampir tak ada waktu sekadar untuk mencermatinya.

Sesungguhnya masih banyak lagi kesalahan yang kerap dilakukan oleh penulis pemula. Tapi poin-poin di atas cukup mewakili, dan bisa membuka wawasan para penulis pemula untuk mengevaluasi diri. Semoga!

=====================================================================================

Hello minna-san!
Suda lama sekali rasanya tidak menulis.

Oia, tulisan di atas itu diambil dari blognya Pipit Senja (bisa dilihat di http://pipietsenja.multiply.com). Pipit Senja itu seorang penulis novel. Salah satu penulis favoritku juga sih.

Habis baca postingannya Teh Pipit yang itu. Hwaaaaahhh. . . Tertusuk sekali rasanya. Memang nggak semua point mengena. Tapi point nomer satu yang bunyinya "Angin-anginan; betapa sering aku mendengar kalimat; “Gak mood…. aaaarrrggggh!”" itulah yang paling MakSlebJep.

Contohnya akhir-akhir ini aku sendiri kayak gak ada mood buat nulis. Padahal sering lho kalo lagi dijalan ato di skolah tiba-tiba keluar banyak ide untuk ditulis. Eh, begitu nyampe rumah. Nyalain speedy. Online. Dan tiba-tiba moodnya ilang aja gitu. Akhirnya malah maen game online ato download youtube.

Bener kali kata Raditya Dika,
'Seorang penulis gak boleh dimanjain dengan “hanya bisa menulis kalau…”. Harus ada perubahan di cara-cara kita menulis kreatif. Tidak boleh ada alasan untuk tidak menulis. Tidak boleh mem-procrastinator diri lagi. Tidak boleh malas. Tidak boleh manja. Penulis tidak boleh manja.'

Hwaah. . . Memang aku ini bukan penulis yang wah. Dan aku bukan orang yang dibayar karena tulisannya. Tapi itu kan sekarang. Gimana kalo besok, besok lusa, atopun tahun depan dan depan depannya lagi? Kemungkinan untuk itu jelas aja ada. Mengingat sekalinya mood nulis apa aja bakal tak tulis. Apa aja. Dimana saja.

Tapi gimana ya, karena segala kemungkinan itu pasti ada, aku jadi makin nggak serius dalam segala hal. Jadi seolah-olah aku ngerjain A setengah aja. B setengah juga. C setengah. Dan lama-lama aku takutnya malah nggak berhasil dimana-mana. M.E.N.G.E.R.I.K.A.N.

Oia, jadi inget filosofi yang bunyinya kek gini "Berteman dengan siapa saja sama dengan tidak punya teman sama sekali". Dan kurang lebih aku setuju sama filosofi itu. Bukankah kalo kita berteman dengan semua orang berarti kita nggak punya sahabat? Sementara semua temen kita pasti punya sahabat. Dan kita? Sama siapa?

Udah dulu, ja mata ne!

1 komentar:

s a t o r i mengatakan...

wuduhh.. bener buanget ikuuh, eh betewe pipit senja yang buat "dan hujan pun berhenti.." iku tah??

kok kaya'nya familiar ako..

oya chu di cinemags ada reviewnya "kambing jantan the movie" loh! ada raditnya jugak maen gitar.. kayaknya bulan ini deh kluar..

mo nonton??